3. Tanggal : 17 September 2021
4. Tema : Menulis Semudah Ceplok Telur
5. Narasumber : Dra.Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H.
6. Moderator : Mr. Phia
Menulis sangatlah mudah.....Eitsss....itu bagi penulis yang sudah terbiasa untuk menulis. Lalu bagaimana dengan penulis pemula seperti aku?. Mau tau jawabannya?. Untuk menemukan pembuktiannya, alangkah baiknya jika dicoba dan terus dicoba. Sudah banyak narasumber yang memberikan motivasi kepada kami para peserta pelatihan Belajar Menulis Gelombang 19 dan 20, bahwa menulis itu mudah.
Kali ini narasumber terakhir yang akan menyampaikan materi kepada kami juga menyatakan bahwa menulis itu mudah. Pernyataan tersebut dapat kita lihat dari cover kegiatan malam ini yang mengangkat tema Menulis Semudah Ceplok Telur. Sesuai yang aku alami selama ikut pelatihan ini, memang benar pernyataan Ibu Dra.Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H.
Awal untuk memulai memang terasa tidak mudah. Tapi setelah dicoba, ternyata kalimat demi kalimat mengalir perlahan tetapi lambat laun membuahkan narasi yang bermakna.
Malam ini pelatihan yang ke-30. Itu artinya bahwa malam ini adalah malam terakhir kami mengikuti pelatihan Belajar Menulis di Gelombang 19 dan 20. Semoga setelah ini, aku tetap konsisten untuk terus belajar menulis hingga setiap tulisanku dapat bermanfaat untuk diri sendiri, syukur-syukur dapat bermanfaat untuk orang lain.
Tuh kan sahabat......tanpa terasa aku sudah membuat tulisan sebanyak empat paragraf hanya dengan melihat cover yang ada di atas. Dengan membaca tema lalu terjemahkan ke dalam bahasa sendiri sesuai dengan apa yang kita bayangkan, maka Menulis Semudah Ceplok Telur. Hehehe....bagaimana dengan orang yang tidak biasa memasak?. Pasti untuk memasak ceplok telur akan terasa sulit karena khawatir terkena percikan minyak goreng. Hehehe....Pastinya itu lain cerita, karena ceplok telur yang di sini hanyalah perumpamaan saja. Jangan ragu-ragu untuk mencoba dan terusssss mencoba ya sahabat.
Baiklah kita kembali ke WAG pelatihan. Malam ini Ibu Dra.Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H. akan didampingi Mis. Phia sebagai moderator. Narasumber kita yang cantik, hebat dan super Keren, Yang biasa dipanggil Bunda Lilis . Beliau adalah founder program Diklat Menulis MBI, penulis buku Menulis semudah Ceplok Telor Guru di SMP N 2 Nekamase, dan bertempat tinggal di Kupang.
Tak Kenal Maka Tak Sayang, oleh sebab itu agar lebih mengenal beliau, dipersilahkan untuk berselancar sejenak pada halaman profil berikut ini:
|
Dra.Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H. |
http://www.guruinspirasintt.com/2021/09/profil-ibu-guru-cantik.html
Bagi Bapak /ibu yang juga aktif di Facebook silahkan berkenalan pada halaman Facebook nya dari link berikut:
https://www.facebook.com/lilis.sutikno.779
Walau dalam kondisi kurang sehat, tapi Bunda Lilis tetap bersemangat untuk memberikan motivasi dan berbagi ilmu kepada peserta pelatihan gelombang 19 dan 20. Kita doakan semoga Bunda Lilis segera diberikan kesehatan yang tiada sakit lagi oleh Allah SWT. Aamiin YRA.
Dari kelas belajar menulis asuhan Om Jay dan tim, nama Bunda Lilis menjadi besar dan dikenal oleh banyak guru-guru se-Indonesia. Beliau mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam kepada Om Jay dan Tim karena nelalui KELAS ini telah memberikan beliau inspirasi memberikan tongkat estafet kepada penulis muda berbakat dalam kelas mini di Nusa Tenggara Timur. Dengan nama KELAS WAG MBI (kelas belajar menulis pasti menjadi buku ber-ISBN).
Bunda Lilis mengatakan bahwa Buku itu ibaratnya lagu dari Mbah Surip, "Tak gendong kemana-mana". Maka buku beliau tak gendong kemana-mana juga di dunia maya. Alhamdulillah, buku WIT beliau disandingkan dengan karya buku yang lainnya benar-benar laris bak kacang goreng. Gurih, renyah, dan mak nyuusss.
|
Buku WIT 2020 Karya Dra.Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H.
|
http://www.guruinspirasintt.com/2021/07/wit-2020-buku-yang-membawa-keberkahan.htmlBunda Lilis memberikan motivasi kepada peserta pelatihan dengan memberikan link video. Dari video itu, beliau menguraikan makna yang terkandung di dalamnya terkait dengan alasan menulis, diantaranya:
1. PENSIL DIGERAKKAN OLEH TANGAN MANUSIA
Mulailah dengan berdoa sebelum menulis, sebab ada tangan Tuhan yang selalu membimbing kita ketika kita menulis. Tulisan yang diawali dengan doa, akan menghasilkan ilmu yang bersumber dari hati nurani yang bersih. Tulisan yang keluar hati akan diterima oleh hati pula oleh pembacanyaserta bermanfaat banyak kepada semua umat.
2. KETIKA PENSIL TUMPUL KITA PERLU MERUNCINGKANNYA
Dalam menulis kita akan menemui banyak kesulitan, berjumpa pada penderitaan, dan kesusahan (khususnya yang baru pertama kali menulis). Kita perlu menajamkan pikiran kita. Ketika tumpul pensil harus kita raut dahulu, jika pikiran kita buntu tak ada ide maka beristirahatlah dan tutup buku/laptop kita. Pertajam pikiran dan bacalah buku (khususnya yang berhubungan dengan tulisan kita).
3. Penghapus : Ada penghapus untuk menghapus tulisan kita, ketika kita salah menulis
Dalam hidup selalu ada kesempatan, jika kita melakukan kesalahan ada kesempatan untuk kita bertaubat. Begitu pula dalam menulis, kalau salah bisa di tipo dulu, lalu perbaiki agar menjadi baik dan sempurna. Tapi bukan berarti nulis hapus, nulis hapus, nulis hapus...Nggak jadi-jadi dooong tulisan kita. Lalu bagaimana agar tulisan kita menjadi bagus???....Tulis, diamkan, jika buntu ide kita. Tutup laptop, lalu simpan, rilek dulu. Lalu buka ke-esokan harinya untuk di revisi ulang.
4. PENSIL YANG DIGUNAKAN UNTUK MENULIS BAGIAN DALAMNYA
Manusia dilihat dari bagian dalam hatinya (Begitupun dengan pensil, yang tajam untuk menulis adalah bagian dalamnya). Dalam menulis gunakan hati untuk menggerakkan tangan kita, sebab menulis dari hati itu akan menghasilkan karya yang luar biasa. Selain itu, menulis dari hati akan diterima oleh pembacanya dari hati pula.
5. SETIAP TULISAN KITA AKAN BERDAMPAK
Belajar dari pensil akan selalu meninggalkan goresan (selalu ada bekas tulisan pensil untuk itu tinggalkan dampak positif dalam hidup kita). Tinggalkan jejak dalam setiap tulisan kita dengan yang baik dan memberikan inspirasi kepada setiap pembacanya.
Menulis Semudah Ceplok Telur adalah quote Bunda Lilis dalam memberikan motivasi kepada setiap orang. Judul di atas adalah Quote beliau dalam memberikan motovasi menulis kepada siapa saja yang memiliki cita-cita untuk menjadi penulis hebat dunia.
1. Bahwa menulis itu tidak sulit
2. Menulis itu sangat mudah
3. Semudah Anda membuat ceplok telur
4. Tuk Byaarr... Telur yang tadinya bulat, bisa langsung dihidangkan di meja makan. Tanpa harus ribet membuatnya/memasaknya.
Bagaimana untuk menambah wawasan agar menulis itu semudah membuat ceplok telur?. Salah satunya ya bergabung di grup-grup pelatihan seperti grup yang diprakarsai oleh Om Jay dan Tim ini.
Ilmu di ibaratkan seperti hewan buruan (kijang) apabila tidak diikat akan terlepas, begitu pula ilmu apabila tidak ditulis maka akan hilang atau tidak ingat dikarenakan daya ingat manusia terbatas. Silahkan kaitkan dengan Hadist Rasulullah SAW berikut ini:
MENULIS MENURUT HADITS RASULULLAH SAW
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ΩΩِّΨ―ُΩΨ§ Ψ§ΩΨΉِΩΩ
َ Ψ¨Ψ§ΩΩِΨͺΨ§Ψ¨ِ
Qoyyidul ‘ilma bilkitabi (Jagalah ilmu dengan menulis)
(Shahih Al-Jami’, No.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Yang dimaksud qayyidul ‘ilma adalah kuatkan dan hafalkan serta jaga jangan sampai lepas. Ilmu jika terus didengar, hati akan sulit mengingatnya. Ilmu itu diikat lalu dijaga. Jika hati sering lupa, ilmu itu perlahan-lahan akan hilang. Itulah sebabnya kenapa penting untuk mencatat.
Sebagai umat Islam perlunya kita membiasakan diri untuk belajar menulis, karena sahabat Rasulullah SAW juga menulis Al-Qur’an dan Hadits kemudian dibukukan.
Nah......Sahabat, tidak ada alasan untuk mengatakan tidak bisa menulis. Apa lagi yang engkau tunggu? Mulailah dan motivasi dirimu bahwa engkau mampu menulis. Menulis itu semudah memasak Ceplok Telur. Seperti yang sudah kuuraikan di atas, sesuai dengan yang dikatakan oleh Bunda lilis tentang memotivasi diri yang benar itu adalah TULISKANLAH APA YANG ADA DIPIKIRAMU.
Seperti juga yang dikatakan Om Jay kepada peserta pelatihan: Menulislah dan Buktikan Apa Yang Terjadi. Jika kita ungkapkan makna tersirat di dalam motivasi tersebut, jika kita rajin menulis maka akan merasakan bahwa diri lebih berharga untuk dapat berbagi kepada sesama dibanding hanya menyimpan kalimat bermakna di dalam pikiran tanpa dituangkan ke dalam tulisan lalu disebarkan kepada khalayak.
Terimakasih kuucapkan Om Jay dan Tim, karena melalui pelatihan ini, aku dapat menambah amunisi untuk berkarya, menyampaikan pesan tertulis yang bermakna, dan tentunya menulis menjadi semudah ceplok telur.
Gagasan Om Jay dalam pelatihan ini sangat menginspirasiku, ibarat peribahasa Sekali Merengkuh Dayung, dua tiga pulau terlampaui dan peribahasa Sekali Tepuk Dua lalat. Manfaat yang kurasakan dari pelatihan ini adalah:
π Mendapatkan beragam ilmu dari memulai menulis hingga menerbitkan buku
π Aku menjadi terlatih dan lebih termotivasi untuk merangkai kalimat demi kalimat yang lebih bermakna
Tidak perlu memikirkan apakah tulisan kita bermanfaat untuk orang lain. Menulislah dengan hati, maka tulisanmu akan bertemu dengan hati pembaca yang membutuhkan informasimu. Setiap tulisan yang bermakna tidak akan mubazir. Bunda Lilis sudah membuktikan kepada peserta pelatihan bahwa dengan menekuni kegiatan menulis, beliau mendapatkan sertifikat lulus Diklat Lemhanas RI.
Bunda Lilis menyampaikan untaian kata yang dapat meningkatkan energi untuk komitmen menulis: Setiap kita pasti bisa menjadi penulis hebat, setiap kita akan matang berbeda, ikuti prosesnya dan tetap berkomitmen dalam menulis. Seperti kisah dua buah jambu yang tumbuh bersama di dahan yang sama, tetapi mengalami proses yang berbeda.