MENULIS DALAM KESIBUKAN

 


1. Resume ke : 25

2. Gelombang : 20

3. Tanggal : 6 September 2021

4. Tema : Menulis Dalam Kesibukan

5. Narasumber : Moch. Khoiri

6. Moderator : OmJay

Malam yang beda dari malam-malam sebelumnya. Pelatihan malam ini langsung dipandu oleh Om Jay melalui ZoomMeeting dan ditayangkan juga di Chanel YouTube Fajar Trylaksono. Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 19 dan 20 kali ini membahas materi tentang:  

Topic: Menulis dalam Kesibukan

Time: Senin, 6 September 2021 pukul 19:30 WIB

Join Zoom Meeting

https://zoom.us/j/97389852584?pwd=Y0daREpaWGpvaSthdEk3OU9BaFBFZz09

Meeting ID: 973 8985 2584

Passcode: PGRI

📡 Live Streaming on Youtube

https://youtu.be/cisSQAaFAlQ 

Salah satu Dosen di Universitas Negeri Surabaya akan hadir sebagai narasumber dan akan membagikan ilmu kepada peserta pelatihan Belajar Menulis gelombang 19 dan 20. Beliau adalah Moch. Khoiri. Penulis buku Sapa Ora Sibuk edisi tahun 2016 dan diproduksi ulang tahun 2020.


Siapa yang tidak sibuk? Semua orang pasti sibuk. Terlalu sibuknya manusia, sampai status di WhatsApp pun kadangkala tertulis Saya sedang Sibuk. Hingga ada seorang penulis yang membuat buku berjudul Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk.


Mari kita sadari. Ketika kita membuat kalimat, selalu saja terdiri dari subyek, predikat, objek, dan keterangan. Atau minimal subyek dan predikat. Ini tandanya adalah manusia itu subyek. Tanpa kata kerja, subyek hanyalah entitas yang mati. Artinya, manusia itu selagi masih hidup ya sudah pasti sibuk. Jadi kesibukan jangan dijadikan alasan untuk tidak melakukan sesuatu.

Sesibuk apapun, usahakan untuk tetap konsisten menulis. Semua orang pasti punya kesibukan masing-masing. Tapi jika kita tetap komitmen, pasti akan mampu untuk tetap berkarya dalam merangkai kata yang bermakna. Bermakna untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Apa yang kita lakukan dalam kesibukan? Di balik kesibukan pasti ada kesempatan. Seperti halnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Dibalik kesibukan pasti ada kelapangan. Dibalik musibah pasti ada hikmah. Di saat sibuk, kita harus mampu membagi waktu, harus pandai menghindar dari kesibukan. Kesibukan harus disiasati. Jangan jadikan kesibukan sebagai beban. Tapi jadikan kesibukan adalah sebagai aktifitas yang alami dan bermanfaat bagi kita. 

Tatalah kesibukan agar kita bisa menikmati kesibukan itu dengan tetap produktif menjadi penulis. Bagikan kesibukan kita kepada pembaca melalui tulisan. Penulis sejati akan mencurahkan daya dan pikirannya untuk menghasilkan tulisannya. Andaikata dia sedang tidak menulis, ia pastilah sedang memikirkan tentang apa yang ia hendak tulis. Ada waktu istimewa yang dipilihnya, yang paling nyaman untuk larut dalam menulis. Ia tidak membiarkan satu hari pun tanpa menulis. Menulis sama wajibnya dengan membaca.

Mengapa kita harus menulis? Silahkan simak gambar berikut.


 Tetaplah tanamkan sikap menulis setiap hari agar apa yang kita anggap bermakna dapat kita bagikan kepada banyak orang. Dari tulisan yang bermanfaat tersebut dapat dibaca dari masa ke masa dan tentunya akn menjadi ladang amal jariah buat kita kelak. Simaklah pesan dari Pramoedya Ananta dan Budi Darma berikut ini.


Penulis sulit untuk dicarikan gantinya. Secara umum, kedudukannya InsyaAllah mulia. Banggalah menjadi penulis, karena menjadi penulis itu termasuk yang langka. Jadiiii....jika kita menjadi penulis, berarti kita akan termasuk pada golongan orang yang langka. Hehehe...bisa dicari pembuktiannya di daerah masing-masing. Lebih banyak orang yang pandai menyampaikan pesan bermanfaat dengan berbicara, tetapi jarang orang mau menyampaikan pesan bermanfaat dalam bentuk tertulis.

Karena itulah, mari kita mendidik diri menjadi penulis. Terampilkan diri untuk tetap konsisten menulis. Jika merasa diri tak mampu, baiknya gergurulah pada orang yang sudah mumpuni dibidang menulis agar tulisan kita lebih terarah dan ada peningkatan. 


Cambuklah diri agar lebih terampil dalam menulis. Jika kita mampu mendidik siswa agar terampil dan disiplin, maka terapkanlah pada diri sendiri. Berilah hadiah untuk diri sendiri ketika berhasil untuk tetap komotmen menulis sebanyak tiga tulisan dalam seminggu. Jangan lupa...berikan juga sanksi jika diri lalai dalam mempertahankan komitmen menulis agar lebih mawas diri.

Sesibuk apapun tetaplah berusaha untuk memberikan waktu luang untuk menulis. Masih bingung bagaimana caranya? baiknya kita simak 13 strategi yang dapat dijadikan pedoman untuk tetap konsisten menulis.





















Ketika hendak mencari ilmu, posisikan diri menjadi orang bodoh, agar ilmu orang lain mampu diserap dengan sempurna. Untuk memiliki ide yang bagus, maka kita harus punya banyak alternatif ide. Seorang penulis, dalam kondisi apapun pasti akan memikirkan ide tulisan.  Walau kalimat demi kalimat itu tersimpan di dalam pikiran, tetapi jika ada waktu luang maka akan segera dapat tertuang dalam bentuk  tulisan. Berusahalah agar tetap menjadi penulis yang mampu menginspirasi banyak orang untuk kreatif dan bergerak menuju ke arah kebaikan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKA KREDIT BUKU BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENULIS AUTOBIOGRAFI

TEMPE DI BM GEL.20