BERBAGI PENGALAMAN DARI PEMENANG


 1. Resume ke : 28

2. Gelombang : 20

3. Tanggal : 13 September 2021

4. Tema : Pengalaman Menang Penghargaan Buku Dari Perpusnas

5. Narasumber : Mudafiatun Isriyah

6. Moderator : Ms. Phia


Malam ini seperti kehabisan kata untuk memulai cerita pembuka pelatihan belajar menulis pada pertemuan ke-28. Sepertinya untuk memulai pemanasan, sebaiknya ku lukis sedikit kegiatan hari ini ke dalam narasi. Ehm....pagi setelah mengikuti kegiatan pembiasaan Apel Pagi sebelum PJJ terbatas tahap persiapan PTM, ku putuskan untuk melanjutkan menyiapkan file yang dibutuhkan terkait PTS.

Baru dua file yang sudah kuedit. Sambil melayani murid kelasku dan Ortu murid, mendadak dapat info jika harus datang ke sekolah untuk persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Hehehe...sebagai prajurit aku harus mengikuti instruksi dari komandan pelaksana. 

Kegiatan selesai sekitar pukul 14.30. Sebelum pulang kulanjutkan bercengkrama dengan bapak dan ibu guru yang sama-sama menikmati istirahat sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke rumah masing-masing. Beberapa saat kemudian kuputuskan untuk pulang dan membawa pekerjaan yang dapat dikerjakan di rumah. 

Dalam perjalanan kupikirkan tahap awal apa yang akan kubuat untuk menyelesaikan pekerjaan yang harus ku laporkan hasilnya kepada atasan dan harus dibawa esok hari. Di tengah perjalanan, pikiranku terhenti seketika saat kuingat bahwa hari ini adalah senin. 

Senin artinya aku harus mengikuti pelatihan belajar menulis yang ke-28. Hehehe.....yang mana dulu yang harus kulakukan?. Akhirnya kuputuskan untuk mengikuti pelatihan sambil mengerjakan tugas dari atasan. Saat pikiran terbagi memang sangat merepotkan. Niat hati seolah-olahdiri ini mampu mengerjakan pekerjaan ganda. Tapi apa daya ternyata energi yang tersisa tak seberapa.

Ternyata aku kalah dalam membagi pikiran di waktu yang sama. Baiklah, sekarang aku ingin belajar dari sosok hebat yang mampu memenangkan lomba menulis yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional.

Beliau baru saja mendapatkan penghargaan dari perpustakaan nasional sebagai juara pertama penulis buku terbaik bersama prof Eko Indrajit. Semoga kisah nyata beliau yang dibagikan kepada kami malam ini dapat menyemangati dan memotivasi kami sebagai penulis pemula.


Narasumber yang masih hangat menjadi berita di pelosok negeri, Beliau adalah ibu Mudafiatun Isriyah. Beliau sering disapa dengan panggilan Bu Is. Bu Is akan didampingi oleh Ms.Phia sebagai moderator baru yang didaulat oleh Bu Aam untuk menjadi moderator pelatihan belajar menulis gelombang 19 dan 20.

Bu Is akan berbagi pengalaman dari awal hingga mendapatkan kesempatan sebagai pemenag penulis. Beliau mengatakan bahwa beliau ikuti satu persatu materi yang diberikan dari grup belajar menulis yang diprakarsai oleh OmJay.

 Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online – dalam Konteks Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal, dan Impersonal karya Mudafiatun Isriyah dan Richardus Eko Indrajit

Ketika mengikuti pelatihan belajar menulis, diawali dari Om Jay sebagai narasumber kemudian dilanjutkan dengan beberapa narasumber lain yang hebat. Pada suatu saat salah satu narasumber yang bernama prof Eko indrajit memberikan tantangan membuat buku. 

Mengikuti tantangan membuat buku tujuh hari bersama prof Eko beliau setujui.  Beliau mengangkat tema yang memenuhi kebutuhan masyarakat terkait informasi pembelajaran jarak jauh masa pandemi virus Corona yang berdampak pada semua sektor termasuk esensial pendidikan.

Pemberlakuan kebijakan fisikal distensing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba ini adalah konten dari buku beliau. Pada awalnya beliau hubungkan dengan profesinya sebagai dosen bimbingan konseling.

Beliau memutuskan mengangkat tema bimbingan online. Proses transformasi dari bimbingan tatap muka kedalam ruangan menjadi tatap muka secara virtual pada kalangan tertentu. Saat ini yang dibutuhkan pada masyarakat, pelajar, dan semua mahasiswa adalah pembelajaran  secara online atau daring.

Di dalam buku yang beliau buat, memiliki tujuan bagaimana cara memunculkan interaksi tersebut. Setelah kita mengetahui tujuan dalam memilih tema tersebut, kita akan mudah untuk mengetahui kemana arah tujuan buku ini. Tentunya kita memiliki harapan apa yang diinginkan dari pembelajaran jarak jauh.

Ada suatu treatment yaitu berupa bimbingan online yang kemudian memunculkan adanya interaksi. Harapannya dalam bimbingan online akan terjadi interaksi kemudian kita bisa memahami apa yang namanya social presence.

Sosial Present inilah yang beliau pakai sebagai alat untuk melakukan pendekatan. Karena social presence Ini mengandung makna ada unsur kedekatan bimbingan online sebagai media untuk melakukan interaksi dan  menciptakan dorongan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan diri. Saat terjadinya interaksi positif, diperlukan tindakan perbaikan pencegahan. Lalu lakukan evaluasi dan ditindaklanjuti.

Awal beliau membuat buku tantangan ini diterima oleh prof Eko. Buku ini akan diselesaikan sampai 7 hari. Hal inilah yang memotivasi beliau yang akhirnya 7 hari selesai membuat karya tulis yang sangat bermanfaat untuk kalangan pelajar. Setelah itu proses berikutnya dilanjutkan dengan melamar kepada penerbit Andi.

Bagaimana agar tulisan kita bermutu?

Kita tetap menggunakan 5W 1H. Buku menjadi bermutu Kalau kontennya bagus. Beliau mengkaitkan pembelajaran jarak jauh dengan sebuah teori dasar bagaimana agar belajar jarak jauh tidak merasa sulit. Konten yang kekinian yang diharapkan oleh masyarakat itu adalah merupakan mutu sebuah buku.

Lalu bagaimana prosesnya?

Kita mencari informasi seluas-luasnya tentang tema yang akan dijadikan materi untuk membuat buku. Misalkan dalam buku pembelajaran jarak jauh kalau hanya bercerita tentang online-online saja, maka akan muncul kebosanan dan kejenuhan. Kita berusaha untuk mencari celah bagaimana supaya pelajar, mahasiswa, dan anak merasa enjoy dan nyaman terhadap gurunya atau orangtuanya. 

Bagaimana cara berfikir out-of-the-box?

Kita harus keluar dari zona nyaman. Memang tidak selalu aman, tapi kita harus keluar mencari sesuatu yang bisa menerobos dan mencari tau  kebutuhan masyarakat pelajar sekarang. Dalam pembelajaran selama covid-19 ini pelajar dan kita tetap nyaman, tetap menerima informasi yang jelas  melakukan komunikasi yang verbal. Komunikasi yang hangat.

Lakukan off the box itu boleh, tetapi menarik dan enak untuk dinikmati oleh para pembaca. Penulis itu memang benar-benar menulis. Sesuai dengan saran dari Om Jay, berlatihlah menulis setiap hari. Apa yang kita lihat ditulis, setelah itu tulisan yang sudah jadi kita masukkan ke blog. Lalu kita jadikan artikel.  Misalnya buat dalam bentuk video lalu kirim ke YouTube. Dengan begitu nama kita sudah tercantum di online, sehingga secara sistem nama kita sudah tercover.

Bagaimana menjadi pemenang melawan keraguan?

🐣 Bulatkan tekad ketika hendak menekuni kegiatan yang bermanfaat. Termasuk kegiatan menulis. 

🐣 Seringlah berlatih untuk mengasah kemampuan agar menjadi lebih sempurna.

🐣 Perbanyak membaca agar menambah wawasan

🐣 Ikuti pola penulisan SPOK yang benar

🐣 Tanamkan dalam pikiran, tidak ada tulisan yang jelek. 

🐣 Munculkan rasa percaya diri yang utuh. 

🐣 Apa yang kau pikirkan, tuliskanlah. 

🐣 Motivasilah dirimu dengan kata-kata yang positif.

🐣 Tulislah sedikit demi sedikit hingga mencapai target, lambat laun tulisanmu akan bertemu dengan penerbitnya. 

🐣 Banggalah pada kemampuan diri.

Komentar

  1. Semangat Bu Asia. ...sempat cari referensi foto. 👍👍

    BalasHapus
  2. Terimakasih Mom Raliyanti, Mom Helwiyah, and Mom Dwi.
    Semoga sehat dan tetap semangat dalam menorehkan tinta menjadi narasi yang bermanfaat untuk orang lain. Aamiin YRA.

    BalasHapus
  3. Pemenang melawan keraguan..., yess...motto yg kren hund....👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKA KREDIT BUKU BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENULIS AUTOBIOGRAFI