KUNCI MENULIS

1. Resume ke : 26

2. Gelombang : 20

3. Tanggal : 9 September 2021

4. Tema : Menulis Itu Mudah

5. Narasumber : Dr. Ngainun Naim

6. Moderator : Maesaroh

Biasanya ketika kita memiliki tujuan dan target, kegiatan apapun menjadi lebih mudah dan terarah. Akan cepat berhasil dan semangat ketika melakukannya. Menulis juga seperti itu, butuh motivasi tersendiri agar semua kemampuan lebih terarah untuk menjadi seorang penulis handal.

Menulis itu akan terasa mudah jika kita mau serius dan konsisten untuk menuangkan cerita dalam bentuk tertulis. Tidak ada yang sulit. Jika ada kemauan, disitu pasti ada jalan. 

Seorang dosen dari IAIN Tulung Agung dan juga penulis 26 buku, seorang motivator, serta Penggiat Literasi malam ini akan berbagi informasi terkait materi malam ini yang mengangkat tema Menulis Itu MudahPojok Literasi mulai beliau torehkan sejak 2003 dan tak pernah putus hingga sekarang. Sangat inspiratif sekali menjadi beliau yang bernama Dr. Ngainun Naim.

Berikut ulasan tentang sosok narasumber kita malam ini.

👉 Nama: Dr. Ngainun Naim 

👉 Tempat Tanggal Lahir: Tulungagung, 19 Juli 1975

👉 Alamat Kantor: IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung 66221.

👉 Alamat Rumah: Parakan RT 11 RW 04 Trenggalek

👉 Telp. Kantor: 0355-321513

👉 HP: 081311124546

👉 e-mail: naimmas22@gmail.com

Beberapa Karya Tulis Buku beliau adalah sebagai berikut: 

1.Menulis Itu Mudah (2021)

2.Aktualisasi Pemikiran Islam Multikultural (Akademia Pustaka, 2020).

3.Literasi dari Brunei Darussalam (Akademia Pustaka, 2020).

4.Spirit Literasi (Akademia Pustaka, 2019).

5.Teraju (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2017).

6.Proses Kreatif Penulisan Akademik (Akademika Pustaka, 2017).

7.Merawat Nusantara (Malang: Genius Media, 2017).

8.Menipu Setan, Kita Waras di Zaman Edan (Jakarta: Quanta, 2015).

9.The Power of Reading (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2013).

10.Character Building (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012).

Selain karya tulis di atas, masih banyak lagi karya buku yang sudah beliau terbitkan. Kalimat pembuka yang disampaikan oleh narasumber pada malam pelatihan Belajar menulis gelombang 19 dan 20 ke-27 ini sangat menggelitik memoriku untuk memberikan jawaban spontan. Beliau menyampaikan kalimat tanya yang saling bertolak belakang antara pertanyaan pertama dengan kedua terkait judul materi. Apa betul menulis itu mudah?. Bukankah selama ini menulis itu sulit?

Menulis akan terasa sulit jika diawali dengan perasaan yang membebani bahwa menulis itu sulit. Baiknya cara berfikir kita diubah menjadi Menulis Itu semudah. Bukan sesuatu yang sulit. Jangan mengawali sesuatu itu dengan kata "sulit". Kita bangun pola pikir kita dengan mengubah kata sulit menjadi "mudah".

Seperti yang sudah disampaikan oleh narasumber melalui dua Blog berikut ini:

💦 https://www.spirit-literasi.id/2021/09/pangeran-diponegoro-proses-kreatif.html

💦 https://ngainun-naim.blogspot.com/2021/07/adab.html

Buku karya Dr. Ngainun Naim

Buku karya Dr. Ngainun Naim

Buku karya Dr. Ngainun Naim yang terbit di awal 2021

KUNCI MENULIS MUDAH

1. Mindset

Lakukan penegasan dan afirmasi ke dalam diri kita. Sampaikan ke dalam diri kita secara lisan maupun tertulis lalu tempel di tempat yang mudah kita baca. Misalnya di kamar, meja kerja, tampilan awal di dekstop bahwa Menulis Itu Mudah

2. Tekad yang kuat

Jadi seorang penulis itu harus bersemangat. Jangan mudah menyerah. Ada hambatan dihadapi dan diatasi. Sama dengan kita mengajar. Dulu, sebelum kita menjadi guru, bayangan kita bahwa untuk menyampaikan materi di depan kelas itu tidak mudah. Sama seperti halnya menulis, jika tidak terbiasa menulis maka akan terasa sulit. Tapi jika kita sudah memulai, maka akan terasa mudah.

3. Menulislah yang kita ketahui

Mulailah menulis tentang hal yang kita ketahui sehari-hari. Misalnya aktifitas harian. lakukan kegiatan menulis itu secara konsisten.

4. Banyak membaca

Ibarat mata uang, membaca itu satu sisi dan menulis itu sisi yang lainnya. Orang yang rajin membaca tetapi tidak menulis itu ibarat pohon tumbuh subur tapi tidak berbuah. Orang yang rajin menulis tapi tidak membaca tidak akan bertahan lama karena tidak ada yang bisa ditulis.

Narasumber yang sangat konsisten dalam menulis ini mengatakan bahwa sehari dapat minimal membaca sepuluh halaman buku. Tanamkan orientasi membaca itu Untuk Paham. Bukan untuk khatam. Ada kosakata baru, beliau tandai dan mencari maknanya. Ketika ketemu kalimat yang menarik, beliau tak lupa untuk membubuhkan stabilo. Jika hal ini sering dilakukan, maka lambat laun akan menambah kosa kata dan membuat tulisan akan terasa renyah untuk dibasa. Membaca itu seperti menabung yang akan dikeluarkan secara otomatis saat menulis.

5. Jam Terbang

 Jika ingin mudah dalam menulis, sebaiknya sering melakukan praktik menulis sebanyak-banyaknya. Semakin sering menulis, semakin mudah.

Kok sekarang masih sulit menulis?

Berarti jam terbangnya perlu ditingkatkan

Caranya?

Ya dengan praktik menulis. Mengikuti pelatihan Grup menulis semacam ini juga penting. Ada banyak teori dan pengetahuan yang bisa diperoleh dengan ikut dalam grup semacam ini. Namun ikut grup bukan jaminan bisa bahwa kita akan lancar menulis jika kita tidak praktik menulis. Jadi mari praktik menulis. 

Prof. Dr. Kuntowijoyo pernah ditanya tentang cara menulis. Beliau menjawab dengan 6 M: Membaca, Menulis, Menulis, Membaca, Menulis, Menulis.

Menulis juga salah satu bentuk syukur kita kepada Allah SWT. Bersyukur bahwa kita bisa menulis dan bisa berbagi kebaikan melalui tulisan. Cara kita bersyukur juga dapat dtuangkan ke dalam tulisan. Tidak semua orang mau dan punya kemampuan untuk menulis. Ada yang mempunyai kemampuan, tapi tidak mampu dan sebaliknya. Jadi menulis itu merupakan wujud aktualisasi dari rasa syukur kita kepada Allah. 

6. Sabar menjalani proses menulis

Menulis itu sepanjang kita jalani dengan sabar maka akan berhasil. Satu demi satu langkah kita jalani dengan sabar, Insyaallah mudah.

Bapak Dr. Ngainun Naim juga mengatakan bahwa menulis itu ada dua, yaitu motivasi dari luar atau motivasi eksternal dan motivasi dari dalam atau motivasi internal.

1. Motivasi eksternal itu biasanya efektif tetapi hanya sesaat

Misalnya mahasiswa yang menulis skripsi menjelang deadline. Mereka bisa bekerja keras siang malam. Ide datang dengan mengalir lancar. ADa tekanan eksternal luar biasa sehingga pekerjaan menulis bisa diselesaikan.

2. Motivasi internal itu motivasi dari dalam diri sendiri

Motivasi ini jauh lebih kuat dan kokoh. Misalnya, memiliki motivasi menulis sebagai ladang ibadah. Umur manusia terbatas. Kita belum bisa menjadi manusia yang baik. Menulis adalah salah satu anugerah yang harus kita syukuri. Caranya dengan terus menulis dan menulis. Usahakan untuk menanamkan pada diri sendiri bahwa orientasi saya menulis adalah sebagai ladang ibadah. InsyaAllah rezeki datang dengan sendirinya. Tersebut adalah pengalaman yang disampaikan oleh Bapak Dr. Ngainun Naim kepada peserta pelatihan belajar menulis gelombang 19 dan 20.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKA KREDIT BUKU BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENULIS AUTOBIOGRAFI

BERBAGI PENGALAMAN DARI PEMENANG