2. Gelombang : 20
3. Tanggal : 23 Agustus 2021
4. Tema : Teknik Promosi Buku
5. Narasumber : Akbar Zainudin
6. Moderator : Ibu Kanjeng
Ilmu yang akan dipelajari pada malam pelatihan belajar menulis ke-19 ini akan membekali peserta Banyak hal tentang bagaimana cara mempromosikan buku. Apapun itu, jika produk sudah jadi, pastilah pemililik produk harus menguasai ilmu menjual hasil produknya.
Tak jauh bedanya dengan promosi barang-barang yang lain, buku pun harus kita promosikan agar masyarakat luas mengetahui bahwa ada buku yang layak untuk dibaca dan diserap ilmunya. Buku yang syarat dengan ilmu, bukan hanya buku-buku yang berbentuk karya ilmiah saja. Dari Buku fiksipun kita bisa menyerap ilmu yang terkandung di dalamnya. Baik itu dari segi penulisan, penyusunan kata, tanda baca, ataupun hikmah yang terkandung di dalam cerita tersebut.
Narasumber yang akan membekali Peserta pelatihan malam ini adalah Bapak Akbar Zainudin. Beliau akan ditemani oleh Moderator Ibu Kanjeng. Narasumber kita malam ini adalah salah satu teman Om Jay (Bapak Blogger Indonesia). Om Jay memberikan motivasi yang sangat berarti bagi kami. Beliau mengatakan bahwa: Alhamdulillah kita telah memasuki masa masa kritis dimana sebagian peserta yang mulai berguguran. Menaklukan ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang. Tapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut penakluk gemilang.
Benar yang dikatakan Om Jay. Aku pun beberapa Minggu yang lalu sempat berfikir apakah akan sampai finis?. Mengingat banyaknya pekerjaan inti yang harus diselesaikan dalam jangka waktu pendek. Pekerjaan yang bertubi-tubi sering membuat peserta pelatihan mundur secara teratur. Alhamdulillah sampai hari ini, aku masih tetap bertahan dan tetap komitmen untuk menyelesaikan pelatihan belajar menulis di gelombang 19 & 20.
Baiklah kita kembali ke sosok Narasumber yang akan menyampaikan materi Teknik Promosi Buku Beliau mengucapkan terima kasih kepada Om Jay dan panitia yang sudah berkenan mengundang untuk belajar bersama Bapak Ibu peserta pelatihan belajar menulis tentang straregi promosi buku. Tak lupa beliau juga mengucapkan terima kasih untuk Moderator yang luar biasa.
Bapak Akbar Zainudin adalah penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah buku solo yang pertama. Sebelumnya beliau menulis beberapa buku antologi. Alhamdulillah, buku ini baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, saya menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.
Buku beliau tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Narasumber menyarankan agar kami memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI. Selain itu, buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama.
Bapak Akbar Zainudin malam ini akan share tentang Strategi Pemasaran Buku, yang diambil dari buku UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.
Buku karya Akbar Zainudin |
Beliau juga sudah membuat video pembelajaran untuk pemasaran buku ini di YouTube Akbar Zainudin. Silakan disimak hingga paham dan bertambah ilmunya tentang dunia menulis. Dan jangan lupa Yang belum SUBSCRIBE, silakan SUBSCRIBE terlebih dahulu. JANGAN LUPA YA PEMIRSA. Silakan dilihat di alamat link berdurasi 22 menit.
π https://youtu.be/lZhAixv86wA |
STRATEGI PEMASARAN BUKU
Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu:
π¦ Product (Strategi Produk)
π¦ Price (Strategi Harga)
π¦ Place of Distribution (Distribusi)
π¦ Promotion (Promosi).
Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua. Mari kita bahas satu persatu.
STRATEGI PRODUK
Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dana pa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.
STRATEGI HARGA
Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).
Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)
STRATEGI DISTRIBUSI
Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal.
Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).
STRATEGI PROMOSI
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
πPertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.
Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
πKedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.
Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
πKetiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.
Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
πKeempat, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.
Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.
πKelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.
Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
Beliau juga sedang membangun jaringan reseller ini. Kata belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.
πKeenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada…
Intinya adalah beraktifitas. Kalau kita sudah punya buku jadi kreatif. Kreatif launching buku seminardi wa dan media sosial lainnya sesuai dengan kemampuan kita. Kalau kita kreatif insyaallah orang tertarik, karena pada dasarnya kita ini kan menulis. Kalau tulisan kita itu dari hati, maka akan sampai ke hati juga.
π
Apakah Pak Akbar menggunakan aplikasi khusus untuk memasarkan bukunya? Misal lewat buka lapak? Kalau iya prosesnya ribet ngga?
π
Saya jualan buku itu lewat beberapa kanal, di shopee, di beberapa Gramedia, jualan langsung, dan ada satu lagi yang sedang saya bangun ini pasukan jualan atau reseller.
Saya ajak orang-orang yang mau berikhtiar bersama. Mereka itu saya buatkan player dan saya buatkan broadcast terus menjual produk-produk saya, pelatihan-pelatihan saya, buku-buku saya. Mereka dapat 25-30%. lumayan kan hanya broadcast dari apa yang sudah saya lakukan ini hanya broadcast proses aja jadi reseller, nanti yang ngurusin dari tim saya, itu lumayan membantu untuk pemasaran aplikasi-aplikasi. Yang paling penting itu sebenarnya kan kita dengan konsumen kita. Konsumen kita itu seberapa luas kita bisa menjangkau mereka kalau menjangkau sendiri. Saya kemudian mengajak temen-temen Rizal Rizal ini agar jangkauan Saya cukup luas untuk bagaimana mempromosikan buku-buku yang sudah saya tulis kan
π
Bagaimana prospek perbukuan di era digital?
π
Prospek kebutuhan di era digital. Jadi memang terjadi pergantian ya namanya shifting. Pergantian minat orang yang dulunya murni kertas sekarang beralih ke buku digital. Zaman yang tidak bisa kita elakkan makanya sekarang ini penerbit juga selain menerbitkan buku kertas mereka juga menerbitkan buku digital. Kalau sekarang masih mungkin masih fifty-fifty lebih banyak dalam bentuk buku, karena lebih banyak orang suka baca buku. Tapi generasi kedepan memang lebih suka di depan gadget belajarnya. Anak-anak zaman milenial sekarang lebih suka seperti itu, jadi kita harus antisipasi juga bagaimana kemudian kita meneruskan buku secara digital. Mau tidak mau, kitaa tidak harus bisa mengikuti perkembangan zaman.
π
Maraknya youtube apakah mempengaruhi minat orang untuk membaca buku?
π
Tentang YouTube Apakah berpengaruh terhadap minat baca? Ya ini menjadi fenomena yang menarik. Memang orang lebih suka nonton. Bisa jadi itu memang mempengaruhi minat baca. Tapi kalau budaya riset kita tinggi saya kira minat orang akan tetap tinggi. Jadi ini tergantung budaya di sekitar dan itu kan sebenarnya lebih pada hal-hal yang ringan. Kalau yang mau mendalam pasti ada di buku. Buku akan tetap mendapatkan tempat, karena orang di YouTube Itu bisa hanya pintu masuk untuk agar orang mau membaca buku. Saya masuk ke YouTube Itu juga salah satunya itu, gimana agar orang membaca buku. Kalau di Youtube itu kan 5 menit - 15 menit, nah itu trigger aja. Jadi kita sebagai Penulis juga harus masuk ke YouTube biar dapat mentrigger orang untuk baca buku-buku kita. Kalau mereka itu ngelihat YouTube terus tertarik Saya yakin kok mereka masih tetap mau membaca buku kita.
π
Adakah langkah jitu di era covid ini yang mampu menembus lebis cepat dan dasyat dalam memasarkan buku?
π
Kalau kita mau sukses ya kita harus hadapi jalan terjal itu. Tidak perlu takut. Bismillah aja Pak, kita hadapi aja kok ini pasti berlalu. Kalau kita berhasil melewati masa yang berat ini, nanti kita akan jauh lebih kuat. Yang paling penting adalah upayanya sudah sehebat apa dalam memasarkan buku? Pertanyaan kita itu sudah melakukan apa saja dalam memasarkan buku?
π Saya sudah memasarkan buku ini keliling ke 33 provinsi. Saat memasarkan berjuang habis-habisan.
π Saya tawarkan dari 1 pesantren ke pesantren yang lain
π tak tawarkan dari satu perguruan tinggi ke perguruan tinggi yang lain. Memang tidak mudah, tapi harus kita lakukan. Kalau kita serius kalau kita sungguh-sungguh saya tetap yakin kita bisa hadapi rintangan dan tantangan setinggi apapun. Itu keyakinan kita. Keyakinan akan mengalahkan semuanya dan kita punya Tuhan yang akan membantu kita.
π Ketika kita sertakan Tuhan dalam kehidupan kita insya Allah kita yakin dengan kekuatan yang dahsyat yaitu kekuatan besar agar kita bisa melampaui tantangan ini dengan sebaik-baiknya. Dari harapan itu nggak boleh berhenti. Harus selalu ada, karena itu akan menghidupkan kita untuk terus berjuang. Insyaallah jika kita besarkan upaya, kita pasti bisa.
CATATAN PENUTUP
Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, usahakan agar kita memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.
π€Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
π€Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
π€Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
Sebelum sesi malam ini berakhir, Beliau juga memberi penawaran khusus untuk hari ini berupa:
Yang membeli buku “UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari” atau buku baru beliau yang berjudul The Power of Man Jadda Wajada, akan diberikan GRATIS SATU PELATIHAN di Bulan September (boleh memilih), antara DIKLAT MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MS POWERPOINT YANG MEMUKAU (awal September) atau TEKNIK MENULIS BUKU dalam 180 HARI (Pertengahan September), bersertifikat 32 Jam Pelajaran. HANYA BERLAKU UNTUK MALAM INI YA PEMIRSA.
Harga masing-masing buku Rp 100.000 belum ongkir.
Silakan WA ke Ibu Ikoh di 0857-1195-6118
Dengan Format:
Nama:
Alamat:
Pesan Buku:
Jumlah Eksemplar:
Pesan Beliau di akhir sesi:
Saya melakukan 7 strategi pemasaran buku di atas. Jadi, bukan hanya teori, tetapi semuanya sudah dilakukan. Lalu kalau ditanya mana yang paling mengena, setiap program kita mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda.
Update status di IG, FB, dan YouTube biasanya akan lebih banyak membuat orang tahu. Nah, transaksi terjadi di WA. Jadi, cara kita menjawab di WA juga sangat berpengaruh.
Yang juga penjualannya banyak adalah saat kita mengadakan acara, baik online maupun offline. Sehabis seminar, biasanya orang tertarik dengan apa yang kita bicarakan, lalu membeli buku kita.
Jadi, sebelum seminar saya selalu pikirkan program apa yang saya buat khusus buat seminar yang akan saya selenggarakan. Seperti malam ini, ada program untuk DIKLAT MENULIS, ada juga program untuk MENTORING menulis buku.
Kalau bagi saya, kita lakukan semua yang bisa kita lakukan. Tidak perlu malu, tidak perlu berkecil hati, terus disabari, karena suatu saat pasti akan berhasil.
Tugas kita bekerja, biarlah hasilnya kita serahkan kepada Tuhan. Tugas kita adalah membuat program sebanyak-banyaknya, melakukan promosi sebanyak-banyaknya, hasilnya biarlah menjadi wewenang Gusti Allah.
Kalau sudah begitu, kita mengerjakan apa saja dengan enak hati. Kalau ada yang menolak membeli buku kita, kita tidak sakit hati. Sudah capek ngomong, tidak ada yang beli, biasa saja. Hidup ini terus berjalan, dan kita lakoni dengan penuh semangat positif.
Yang penting jangan pernah berhenti berusaha. Kalau sudah berhenti berusaha, sudah pasti akan gagal. Kerja keras memang tidak menjamin kesuksesan, namun orang-orang yang sukses adalah orang-orang bekerja keras.
Bapak Ibu yang hebat,
Mulai malam ini, rasanya sudah saatnya berhenti kita menganggap diri kita tidak mampu, tidak bisa. Kita bisa kalau kita yakin bahwa kita bisa. Kita mampu kalau kita yakin bahwa kita mampu.
Berani saja mulai menulis. Keberanian memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi percayalah hanya orang-orang berani yang akan sukses.
Menulis itu tentang keterampilan. Semakin rajin dilatih, semakin hebat tulisan kita. Berhenti ikut banyak seminar dan pelatihan kalau tidak pernah latihan. Buat apa?
Buat target, bikin rencana, jalankan, dan evaluasi. Buat rencana baru lagi, targetkan, evaluasi lagi. Begitu seterusnya. Gagal? Coba lagi. Gagal lagi? Coba lagi, lagi dan lagi. Sampai kapan? Sampai berhasil.
Demikian, terima kasih banyak untuk diskusi hebat malam.
Yang belum subscribe YouTube Channel saya, silakan SUBSCRIBE.
Yang belum beli bukunya, silakan beli.
Yang belum ikut program diklat dan mentoringnya, silakan ikut.
Semoga bermanfaat, mohon maaf sebesar-besarnya. Sampai ketemu lagi di lain kesempatan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Silahkan kunjungi Narasumber kita malam ini di alamat berikut:
π¦ YouTube: Akbar Zainudin
π¦ IG: @akbarzainudin
π¦ Twitter: @akbarzainudin
π¦ FB: AkbarZainudinMJW
π¦ WA: 0857-1195-6118
Tenang, mengalir, rapi dan menyenangkan. Keren π
BalasHapusHuruf yang indah, resume yg komplit cakep keren
BalasHapusResume yg lengkap, semangat bun ...
BalasHapusmantap bu.. paket komplit yang inforamtif bangett.. keren
BalasHapusrapih, apik, tertata. Balutan hitam dengan pena putih. Hitam putih penuh pesona
BalasHapus