Malam ini kuliah ke-11 Pelatihan belajar menulis gelombang
20. Tema kali ini tentang Menguak Dapur
Penerbit Mayor. Narasumber yang akan menyampaikan materi adalah Bapak Edi S.
Mulyanta. Beliau akan didampingi oleh moderator Ibu Sri Sugiastuti atau sering
dipanggil dengan nama Ibu Kanjeng. Perkuliahan akan dilakukan dalam tiga sesi
1. 📢 Pembukaan
2. 📢 Perkenalan dari narsum
3. 📢 Paparan materi
Sesuai panduan dari Ibu Kanjeng agar kegiatan malam ini berjalan
lancar, baiknya kita berdoa memohon kepada Allah SWT. Semoga doa kita diijabah
oleh Allah SWT sehingga kita bisa menyerap ilmu yang akan disampaikan oleh
Narasumber. Aamiin YRA. Ada baiknya jika malam ini kita mengenal terlebih
dahulu sosok Narasumber hebat melalui link :
https://omjaylabs.wordpress.com/2020/04/22/biodata-edi-s-mulyanta/
Nama : Edi S. Mulyanta S.Si, M.T.
Jabatan : Publishing Consultant Andi Publisher
TptLhr : Jogjakarta/Tgl Lhr : 24 Mei 1969
Status : Menikah
Istri : Retna G.
Anak : Nindita Saheka Ramadhani
Raditya Rizky Duanda (alm)
Naditya Tertia Alfarizky
Hobby : Membaca, Menulis, Olah Raga, Musik
Fb : https://www.facebook.com/edis.mulyanta
Blog : www.sobatambyar.com
S1 Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1994
S2 Magister Teknologi Informasi Fak. Elektro UGM Yogyakarta 2006
-Staff LitBang Komputer PT. Wahana Semarang 1994-2000
-Staff EDP PT. Sanggar Film Semarang 1995-2001
-Lab. Komputer STMIK Proactive Yogyakarta 2001-2002
-Dosen Tamu Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta 2002
-Staff Net Business PT. Bayu Indra Grafika Yogyakarta 2002
-Staff Litbang Penerbitan ANDI Jogjakarta 2003-2004
-Product Development Penerbitan ANDI Jogjakarta 2004-2006
-Biro Penerbitan Buku Umum (PBU) Andi Jogjakarta 2006-2007
-Manager Operasional PBU ANDI Jogjakarta 2008 – 2019
-Publishing Consultant Andi Publisher 2020- Sekarang
📒Lebih Mahir Word 2019, Untuk Penulisan Ilmiah, 2019
📒Lebih Kreatif dengan Adobe Photoshop CS4 2008
📒Corel Draw X4 2008
📒Teknik Modern Fotografi Digital 2007
📒Pengolahan Digital Image dengan Photoshop CS3 2007
📒Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, 2006
📒Spesial Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop CS2 2005
📒Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign CS 2005
📒Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer 2005
📒Trik & Teknik Profesional CorelDraw 12 2004
📒Kupas Tuntas Ponsel Anda 2003
Jika ingin melihat isi materi buku tersebut, dapat diakses melalui link;
https://scholar.google.co.id/citations?user=tYwUNqsAAAAJ&hl=en&oi=ao
Beliau mengatakan bahwa Penulis dan penerbit telah dilindungi
undang-undang secara penuh sejak terbitnya UU no 3 Tahun 2017 yag diikuti oleh
Peraturan Pemerintah dua tahun kemudian yaitu PP No 75 tahun 2019. UU no 3 juga
menjelaskan dengan detail bagaimana proses industri penerbitan dan unsur-unsur
yang ada di dalamnya. Di dalam Undang-undang tersebut diatur dengan detail dan
kemudin disempurnakan dengan PP No 75 yang lebih detail mengatur proses membuat
naskah hingga menyebarluaskannya.
Selain membaca pasal-pasal tersebut. Kulakukan browsing untuk membaca Undang-Undang Nomor 3 tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan
pada Pasal 11 Paragraf 2 tentang Penulis, Pasal 13 Penulis berhak:
a. Memiliki
hak cipta atas naskah tulisannya;
b. Mengalihkan
hak cipta atas Naskah Buku karangan atau tulisan yang dimiliki;
c. Memperoleh
data dan informasi tiras Buku dan penjualan Buku secara periodik dari Penerbit;
d. Membentuk
organisasi profesi; dan
e. Mendapatkan
imbalan atas hak penerbitan naskah tulisannya.
Paragraf 8 Pasal 25 Pencetak berhak:
-Mendapatkan akses dan pembinaan dalam berusaha;
-Membentuk himpunan organisasi usaha; dan
-Mendapatkan imbalan jasa atas pekerjaan Pencetakan.
Pasal 26 Pencetak berkewajiban:
-Memiliki izin usaha percetakan;
-Menjaga kerahasiaan dan melindungi Naskah Buku yang dicetak;
dan
-Mencetak Buku dengan tiras berdasarkan kesepakatan dengan
Penerbit.
Sesuai dengan tema yang akan dibahas pada malam ini yaitu
bagaimana penerbit mayor dalam mengelola naskah hingga dapat disebarluaskan ke
outlet-outlet dan menjadi sumber pendapatan.Bapak Edi mengatakan bahwa
pembagian penerbit mayor dan minor tidak tercantum di dalam Undang-Undang
Perbukuan No.3. Pembagian ini muncul secara alamiah. Hal ini bisa dilihat dari
alasan berikut ini;
1. Pembagian antara penerbit mayor dan minor
berdasarkan jumlah buku yang dicetak. Pencetakan yang dilakukan oleh penerbit
mayor jumlah produksinya lebih banyak dibanding dengan penerbit minor.
2. Oleh perpustakaan Nasional kemudian digolongkan
kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan yang terlihat dalam
pembagian ISBN yang dikeluarkannya.
3. Dikotomi penerbit mayor dan minor, kemudian
terjadi juga di sisi pemasaran bukunya, dimana ada penerbit yang mampu
menjangkau secara nasional dan ada yang regional saja.
4. Hal ini diperuncing lagi dengan pembagian yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia atau Kemendikbud DIKTI,
yang menjyaratkan terbitan buku harus berskala nasional penyebarannya.
Penerbit yang sudah terlanjur beroplah besar tentu tidak ada
masalah dengan hal ini, karena memang skala produksi dan skala mesin
produksinya memang sudah terlanjur besar, sehingga untuk memenuhi pasar
nasional tidak terlalu sulit. Di era pandemi ini naskah mengalir dengan cukup
baik. Hal ini kemungkinan disebabkan banyak calon penulis yang melakukan WFH
sehingga banyak waktu untuk melakukan penulisan naskah buku. Sarana pemasaran
yang cukup efektif saat sebelum pandemi adalah outlet toko buku. Tetapi di Era
pandemi ini ternyata mengubah pola distribusi buku dengan cukup signifikan, hal
ini didisebabkan oleh banyaknya toko buku yang ditutup dan sebagian aktivitas di
pusat perbelanjaan toko buku dibatasi.
Tuntutan untuk tetap produktif kepada para pengajar baik
guru maupun dosen, menjadikan laju naskah baru masih tetap terjaga dengan baik.
Yang menjadi kendala adalah justru dipengolahan naskah, mulai dari:
1. 💨Editorial
2. 💨Setting perwajahan
3. 💨Cover
4. 💨Produksi buku cetak
N Narasumber mengatakan bahwa outlet toku buku fisik banyak terkendala pada kebijakan pemerintah, sehingga secara otomatis proses penerbitan buku menjadi lambat menyesuaikan dengan kondisi output penjualan buku yang melambat. Hal ini terkait dengan diberlakukannya PSBB di beberapa daerah. Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku.
1. Pihak penerbit melakukan identifikasi tema yang upto date yaitu naskah yang memuat cerita mengenai virus corona.
2. 2. Melalui database penulis, pihak penerbit mengidentifikasi
penulis yang kompeten di bidang ini, dengan cepat meramu materi, dan kemudian launch.
Kesimpulannya adalah kesiapan penulis dalam updating materi
tulisannya sebelum dikirim ke penerbit adalah syarat mutlak agar tulisannya dapat
diterbitkan. Saat ini jumlah pencetakan buku menyesuaikan dengan kondisi pasar
yang fluktuatif. Hal ini tentunya memberikan kesempatan yang lebih lebar kepada
bapak-ibu calon penulis untuk mencoba meamasukan era baru ini, dimana produksi
buku akan mengikuti keinginan pasar secara lebih spesifik.
Saat ini Produksi memenuhi permintaan cetak dari 10 eksemplar
hingga 300 eksemplar. Range produksi ini menyesuaikan dengan keadaan daya serap
pasar yang cenderung mengikuti komunitas dari penulis bukunya sendiri. Di
samping itu, Beliau menyampaikan bahwa penjualan online cukup membantu untuk
tetap menjaga cash flow dan yang paling penting penerbit Andi mencoba untuk
memproduksi buku dalam bentuk digital atau e-book supaya kesempatan untuk
terbit menjadi lebih luas. Peserta pelatihan belajar menulis bisa mengunjungi
di buku digital.my.id untuk melihat buku-buku digital yang telah diproduksi
oleh penerbit Andi.
Pasti muncul pertanyan mengenai trik untuk mempercepat terbit
buku. Pak Edi memberikan saran/trik agar penulis naskah mengikuti arahan dari
PP 75, yaitu melakukan editing mandiri dari sisi penulis, sehingga akan sangat
membantu dalam proses editorial di sisi penerbit. Dengan cara seperti ini, kesemptan
ini dapat dimanfaatkan penulis agar dapat mempelajari bagaimana melakukan
editing mandiri sebelum diserahkan ke penerbit, sehingga proses penerbita akan
dapat dipersingkat.
Tibalah saatnya sesi Tanya jawab antara peserta pelatihan
belajar menulis gelombang 19 dan 20 kepada Bapak Edi S. Mulyanta. Pertanyaan Peserta
yang terpilih akan mendapatkan hadiah buku dari Ibu Kanjeng.
TANYA
1. Apa yang menjadi Syarat Utama naskah dapat diterima oleh
penerbit mayor,
2. Apa yang mendasar
dari segi kelebihan dan kekurangan penerbit mayor dan bagaimana triknya
supaya naskah yang kita buat langsung deal....terima kasih banyak sebelumnya
JAWAB
Syarat utama dalam sebuah tulisan adalh tulisan harus *Baik*
dan *Unik*, baik dalam arti pemilihan tema yang menarik dan yang paling penting
adalah unik, karena mempunyai hal yang berbeda dengan yang lain dan mempunai
nilai kebaruan.
2. Kekurangan penerbit mayor adalah banyaknya naskah yang
masuk, sehingga waktu seleksi dan produksi terbebani dengan antrian yang sangat
banyak. Untuk dapat deal dengan cepat, semua penerbit mayor akan sangat
tertarik jika penulis mempunyai _captive market_ sendiri. Sehingga penulis yang
mempunyai massa (guru, dosen, penggiat, artis) menjadi magnet yang cukup
menarik untuk dapat diterbitkan karyanya.
Syarat fisik
adalah demikian: Buku sebaiknya sudah diputuskan formatnya oleh penulis, dalam
arti penulis sudah mempunyai bayangan ukuran buku, ketebalan, dan siapa
pembacanya. Struktur buku yang baik, juga sangat menarik editorial untuk
memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah buku. Dengan struktur buku yang baik,
tentu akan memudahkan naskah untuk diolah secara optimal.
Trik untuk bisa
menerbitkan di Mayor secara saya sebagai penulis pemula belum banyak
pengalaman? apakah penulis pemula ada yg lolos di penerbitan Mayor? mendengar
penerbitan mayor sprtinya ada blok kesulitan penerbitan di mayor kenapa y?
JAWAB
Trik yang bisa dilakukan adalah tulisan memang mempunyai
tema yang _up to date_ atau mempunyai nilai kebaruan yang baik. Ataupun kalau
sebagai _follower_ dari tema buku yang sudah ada harus mempuyai keunikan
tersendiri. Hal inilah pentingnya untuk mengamati buku pesaing yang telah
terbit, kita bisa mencari kelemahan buku tersebut degan menuliskan dari sisi
lain.
Banyak penulis pemula yang lolos kok, terkadang memang
memanfaatkan _captive market_ tadi atau menguasai massa sehingga penerbit dapat
dengan percaya diri menerbitkan dan memasarkan buku tersebut karena berbagi
data dengan penulis.
Penerbit mayor terkadang banyak naskah yang menjadi pilihan
sehingga diafragma pemilihan naskah menjadi semakin kecil untuk memilah dan
memilih buku yang akan diterbitkan. Sebagai penulis pemula sebaiknya
menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan mitra penulisan, untuk
mengangkat nama penulis pemula. Bisa menggunakan trik meminta *Kata Pengantar*
atau meminta *_Comment_* yang dapat ditampilkan di cover buku atau back cover
buku.
1. Biasanya berapa lama proses penerbitan sebuah buku dari
mulai menyerahkan naskah hingga terbit?
2. Untuk tulisan dalam bahas Inggris/ bahasa asing apakah
penerbit mayor memiliki editor khusus?
3. Jika naskah buku berbahasa asing apakah harus melampirkan
bukti tertulis bahwa buku sudah di proof reading oleh ahli?
JAWAB
1. Proses penerbitan standar dengan rerata antrian:
Penilaian 3 minggu, Editorial 3 Minggu, Setting Perwajahan dalam buku paralel
dengan Cover buku 3 minggu, Proses cetak 3 minggu, dan terakhir distribusi 1- 2
bulan.
2. Kami memiliki editor khusus untuk bahasa Inggris,
walaupun editorial yang dilakukan adalah hanya dari segi kebahasaan dan
struktur buku.
3. Kami tidak mensyaratkan proof reading oleh ahli, akan
tetapi sebaiknya memang melampirkannya.
TANYA
Mohon infokan kepada kami
1. trik/strategi yg paling mendasar agar karya kami tembus
ke penerbit Mayor.
2. Genre seperti apa yang mudah diterima pasar,dan menjadi
prioritas diterima karya tsb di penerbit ANDI.
JAWAB
1. Trik utama, gandeng penulis lain untuk memroduksi buku.
Skala kecil dahulu tidak ada masalah, yang penting _captive market_ bisa
dijadikan tumpuan awal. Tulis berbarengan, sehingga pembiayaan buku menjadi
lebih ringan, kemudian usulkan proposal naskah ke penerbit, dengan menawarkan
_captive market_ tersebut.
TANYA
Saya mau bertanya,
apakah novel mempunyai peluang yang cukup besar dan jika kita mengusung
tema tentang kekuasaan dan konflik pada masyarakat kecil apakah bisa
menciptakan captive market tersendiri?
karena melihat kondisi buku- buku mengenai covid 19 dan
segala sesuatu yg melekat padanya menjadi topik hangat dalam pembuatan buku
saat ini.
JAWAB
Novel saat ini yang masih menarik dan stabil penjualannya
adalah _roman_ percintaan, _happy ending_, dan horror. Tema-tema kolosal, tema
intrik dan konflik, pada dasarnya kurang diminati, kecuali konflik kolosal
imajinatif masih diminati walaupun nulisnya cukup susah bagi penulis.
Tema-tema covid ini terlihat _wait and see_ bagi penerbit
karena jangan-jangan peristiwa ini hanya sesaat. Memang cukup membingungkan hal
ini, pada awal covid, buku-buku kami bertema covid, makanan sehat, imun, dan
kajian ilmiah covid cukup baik di pasaran. Tapi hanya sesaat, kemudian
melandai. Saat terjadi gelombang Covid Varian Delta, tampaknya masyarakat sudah
lelah dengan covid, sehingga buku covid justru malah menurun penjualannya.
1. Jumlah halaman sebaiknya antara 75-150; ukuran A4; spasi
1,5; huruf times new roman 12. Ketebalan buku menentukan ukuran punggung buku,
sehingga dapat diberikan penanda judul buku di punggunb buku. Jika terlalu
tipis, punggung buku tidak bisa diberikan penanda judul buku. Toko buku biasanya
tidak menghendaki buku terlalu tipis, karena susah men _display_ di rak buku.
2. Lama terbit memang tergantung, kalau POD dan dananya ada
biasanya lebih cepat dibanding dengan reguler yang dibiayai sendiri oleh
penerbitnya.
3. Penerbit akan memberikan Surat Perjanjian sebelum dicetak
massal, kemudian setelah buku diproduksi, buku akan dikirimkan sampelnya ke
penulis.
4. Penerbit mempunyai _kokpit_ untuk mengawasi tingkat daya
serap di pasar. Biasanya dilaporkan oleh toko buku bahwa buku tersebut masuk di
rak _Diminati_ atau di _Best Seller_ Dan akan lebih terlihat saat pembayaran
royalty buku. Ada standar perhitungan tertentu dari penerbit, yang dapat
menentukan buku ini diminati atau tidak.
TANYA
Kendala seorang penulis setelah menerbitkan buku adalah
menjualnya.
Bagaimana pengalaman pak Edi saat jadi penulis untuk menjual
hasil karyanya sehingga akan terus eksis menulis
JAWAB
Ini contoh buku saya yang masih eksis hingga saat ini. Buku
yang saya tulis tersebut menjadi rujukan dari mahasiswa, peneliti, atau penulis
yang lain sehingga berimbas pada pasar buku yang masih terjaga dengan baik,
walaupun buku sejenis sudah banyak menyainginya. Rajinlah memberikan definisi,
pengertian, penjelasan supaya dirujuk oleh penulis lain. Sebagai contoh di buku
saya menyebutkan definisi file.. akhirnya definisi tersebut dipakai oleh semua
orang.. nama kita tercantum di setiap pencarian file
1. Mohon maaf , jika kurang sopan, bagaimana tentang royalti bagi
penulis?
2. Adakah pernah naskah gagal/ penjualan tdk sesuai
ekspektasi ..aoa berdampak bagi penulis ( dalam dunia penerbit mayor)
JAWAB
1. Royalty penulis adalah 10% dari harga buku yang
dikeluarkan oleh penerbit. Akan dibayarkan setiap 6 bulan setelah tanggal
terbit dan selanjutnya sampai buku tersebut habis terjual
2. Tidak ada dampak ke penulis, karena penerbit sudah
menanggunkan risikonya untuk memutuskan penerbitan buku dan pemasarannya. Kami
tidak pernah mem _black list_ penulis gegara buku tidak laku.
Dalam memutuskan buku terbit atau tidak adan unsur _gambling_ di dalamnya walaupun telaah data penting untuk menghindari risiko buku tidak laku.
Resume yg sangat komplit.mantap
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusTerimakasih Pak Basroni. Salam sehat dan tetap semangat Pak.
HapusSelalu menyajikan tulisan yang baik enak di baca komplit..sukses bu
BalasHapusTerimakasih Pak Wawan. Sukses selalu buat Pak Wawan 🙏
HapusSajian yang Lengkap
BalasHapusTerimakasih Mom. Semoga dirimu sukses selalu
BalasHapuswah.. detail UUnya... bikin penulis jadi tambah melek.. sangat informatif dan menginspirasi, bu... Tetap semangat
BalasHapusTerimakasih Mom.
HapusSedang berusaha untuk menyisipkan sesuatu yang dikutip dari proses berselancar
Selalu dengan tampilan yang paling eye catching. Resume rapi dan lengkap ditambah tampilan yang menarik
BalasHapusTerimakasih Mis.
HapusMasih mood di fashion yang seperti itu.
Belum bisa belajar lebih banyak lagi untuk perubahan yang lebih baik
Keren, lengkap bun 🙏🤩
BalasHapusSangat bagus bu. Keren
BalasHapus