- Resume ke : 1
- Gelombang : 20
- Tanggal : 12 Juli 2021
-Tema : Menjadikan Menulis Sebagai Passion
- Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd
Terperanjat diriku melihat jam di dinding menunjukkan pukul 21.05. Terlalu asik mengerjakan pekerjaan sebagai tenaga pendidik hingga lupa jika malam ini adalah malam pertemuan pertama pemberian materi melalui WhatsApp untuk kegiatan belajar menulis gelombang 19 dan 20. Kepala sudah mulai terasa berdenyut karena terlalu lama berfikir dan melihat monitor untuk mempersiapkan kegiatan esok hari. Kusempatkan diri membaca informasi di WhatsApp grup belajar menulis Gel.20. Wow.….luar biasa banyaknya informasi yang terlewat. Kuterdiam sesaat sambil berfikir, langkah apa yang harus kulakukan untuk menyimak penggalan materi yang terlalu banyak yang dikirim dalam bentuk voice note.
“Tarikkkkk Manggggg”, “ayooooo semangatttttt, aku pasti bisa!”. Itulah yang kumunculkan di dalam pikiran untuk memotivasi diri. Sepertinya aku butuh trik khusus untuk mempercepat proses menyimak. Hehehe……baiklah kucoba untuk membuat rangkuman pertamaku walau kepalaku sudah mulai terasa sakit.
Aku langsung tersadar. Kondisi untuk saat ini sebaiknya harus tetap menomor satukan kesehatan di atas segala-galanya. Kumatikan perangkat elektronik yang sudah membantu menyelesaikan pekerjaan sekolah dan beranjak ke peraduan untuk menikmati nyamannya berada di atas tempat tidur sambil menonton sinetron Amanah Wali 5.
Keesokan hari setelah menyelesaikan tugas sebagai Guru, Orang tua yang mendampingi anak saat PJJ, dan Ibu rumah tangga, aku melanjutkan tugas membuat rangkuman materi kesatu belajar menulis. Kutemukan motivasi untuk menjadi penulis handal agar suatu saat mampu menerbitkan buku yang sarat makna dan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Ketika berproses untuk menjadi penulis, kita sering menghadapi kendala dan hambatan. Hambatan tersebut ada yang datang dari dalam diri ada juga yang dari luar. Contoh hambatan yang sering menghampiri diri diantaranya; merasa tidak berbakat menulis, tidak memiliki ide, tidak memiliki waktu, merasa tidak mampu, tidak suka menerima kritik sehingga membuat semangat menulis menjadi hilang. Padahal yang perlu ditekankan, menulis itu adalah suatu keterampilan yang harus dilatih dan harus dibiasakan.
Ketika muncul kendala, kita harus mempu memotivasi diri. Bentuk motivasi itu bisa dari siapa saja, dari youtube, membaca buku, atau juga mengikuti kelas-kelas belajar menulis. Untuk membangkitkan semangat agar bisa termotivasi, kita juga harus mengimbangi dengan adanya etos kerja yang kuat dengan memiliki motivasi membuang faktor internal yang negatif tapi membangkitkan faktor yang positif.
Jadikanlah menulis sebagai fashion. Karena lama-lama kita akan menyukainya dan lama kelamaan akan menyukainya, lalu InsyaAllah akan beranjak menjadi peluang untuk menambah finansial. Ketika menulis sudah kita jadikan fashion maka kita sudah mulai rajin membaca buku, sudah mulai mencoret-coret, sudah mulai mencari ide, dan sebaiknya kita mulai dengan kata ‘why’. Kata way itu kita kembangkan menjadi banyak sesuai dengan yang kita inginkan.
Kata ‘Why’ bisa dikembangkan menjadi pertanyaan; mengapa saya sakit?, mengapa saya sedih?, mengapa saya dimusuhin orang?, mengapa saya menangis?, mengapa saya gagl?, mengapa saya sukses?, itu semua akan berkembang banyak dan menjadi suatu ide atau menjadi tulisan yang mungkin nantinya bermanfaat untuk orang lain. Kalau tidak bermanfaat untuk orang lain, setidaknya kita sudah menuangkan buah pikiran dalam bentuk tulisan.
Selain itu dengan kata bagaimana juga bisa kita kembangkan suatu tulisan yang luar biasa. Misalnya, bagaimana solusinya?, bagaimana awal terjadinya?, kok bisa begini?, bagaimana kelanjutannya?, dan seterusnya. Pasti banyak kisah yang sudah kita rasakan dan alami yang dapat dijadikan bahan cerita untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Berlatih dan mau mengasahnya secara terus-menerus tentu akan menghasilkan karya nyata.
Manfaat yang bisa dirasakan dengan menghasilkan karya tulis, kita akan mendapatkan uang atau royalti, menjadi terkenal, dapat mempengaruhi atau mengubah cara berpikir masyarakat serta membangun peradaban. Manfaat yang luar biasa jika kita mampu membangkitkan semangat menulis.
Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain. Motivasi tersebut juga kita dapatkan di dalam Al Quran. Hal tersebut juga bisa dijadikan landasan untuk memperkokoh diri menyampaikan kebaikan walau hanya satu ayat lewat tulisan. Masih bingung mau memulai dari mana?. Kita bisa memulai memberikan pengaruh positif kepada orang lain yang dapat dituangkan dalam bentuk tulisan di media sosial, atau berbagi kisah sedih dan bahagia sebagai ungkapan perasaan. Waktu yang paling enak untuk menulis adalah disaat mengalami kisah yang mengharu biru. Tidak percaya?, silahkan dicoba.
Berkeinginan untuk memiliki hasil karya berupa buku?, yuk kita ikuti langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh pendahulu kita yang sudah sukses terlebih dahulu. Menurut nara sumber pelatihan Belajar menulis, bahwa untuk membuat karya yang bermutu atau berkualitas, cobalah untuk banyak membaca. Karena dengan membaca, akan menambah perbendaharaan kosa-kata dan wawasan yang lebih luas. Kita juga bisa mempraktikkan untuk menjadi pendengar yang baik terhadap suatu topik yang berkualitas, sering-seringlah sharing dengan orang yang kompeten di bidannya, dan alangkah baiknya jika kita punya mentor untuk membimbing agar tulisan menjadi lebih bermakna.
Ada beberapa tahap jika ingin tulisan kita menjadi sebuah buku. Tahapan-tahapan wajib kita ikuti sesuai dengan arahan dari Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd. Tahapan yang dimaksud adalah sebagai berikut;
Mau memulai belajar menulis?. Tulis saja apa yang saat ini tampak di depan mata, yang sedang dipikirkan, atau bahkan rencana kegiatan agar lebih terarah, juga bisa dijadikan bahan untuk memulai menulis. Jangan pikirkan tentang tatanan bahasa yang harus sesuai dengan kaidah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Cobalah untuk menulis yang paling sederhana sesering mungkin, setelah itu baru pikirkan tentang tatanan bahasa yang baik dan benar sesuai KBBI. Selamat menulis. Cobalah untuk menulis sepenggal kata walau tanpa makna.
Well done ibu... Fighting!
BalasHapusSomeone who only strings meaningless words words Ms.Phiaπ
HapusWow. Resume yang keren dengan semangat yang mantapπππ
BalasHapusTerimakasih Bu Dwi yang baik hati, yang pandai memuji.
HapusSemoga Bu Dwi dan keluarga sehat selalu.
CUMA satu kata LUWAR BIASA πππ
BalasHapusBeberapa kata dariku untuk Ibu Diyah " Semoga Bu Diyah dan keluarga sehat walafiat". π€²
HapusLuar biasa, tampilan blog Ibu sangat indah. Rangkaian kata kata pun demikian baik. isi resume pun legkap. terus semangat ya
BalasHapusTerimakasih Pak Dail yang baik hati. Salam sehat dan semangat π
BalasHapusTerimakasih Ms.Phia, Bu Dwi, Bu Budiyah, dan Pak Dail.
BalasHapusSemoga sampean dan Keluarga sehat selalu. Aamiin YRA.π€²