TULISAN KEENAMBELAS DI BLOG KU
Jangan lihat tulisan yang ada di dinding kaca, tulisan itu hanya sebagai pelengkap agar menu yang dijual berfariasi. Di bawah terik matahari yang menerangi bumi kali ini yang terasa panas, kami diberi suguhan gambar yang menggiurkan oleh Om Jay memalui WAG Belajar Menulis Gelombang 20. olehku, "Nanti sore setelah selesai isi absen di Link BKD enaknya ke cipinang beli kelapa muda".
Dahulu kala di masa kecil, saat jalan raya belum tercipta. Di belakang rumah kami ditanami pohon kelapa yang sangat banyak. Saat panen, beribu-ribu butir kelapa dipetik oleh saudara kami yang membantu menjaga kebersihan kebun. Setelah kelapa dipetik, lalu kulitnya dikupas menggunakan alat tradisional sejenis linggis yang diberi alas agar alat tersebut dapat berdiri kokoh. Setelah semua kulit kelapa dikupas, lalu kelapa tersebut dimasukkan ke dalam kapal laut yang kami sandarkan di depan rumah. Kelapa-kelapa itu dikumpulkan di perut kapal bersama beras yang jumlahnya ber ton-ton untuk dijual ke propinsi Jambi. Selain mengangkut kelapa dan beras, kapal kami juga menampung penumpang yang akan berkunjung ke rumah sanak saudaranya atau ingin belanja kebutuhan mereka yang tidak ada di kampung kami.
Alat tradisional pengupas kelapa kala itu |
Seingatku saat masih tinggal di kampung halaman, hanya mengenal kelapa hijau, kelapa kuning dan kelapa gading. Tapi setelah aku tinggal di DKI Jakarta, wawasan mengenai jenis kelapa menjadi bertambah. Terutama mengenai jenis kelapa hijau. Namanya kelapa hijau tapi kulit bagian dalam kelapa berwarna merah muda. Seiring dengan munculnya pandemi, harga kelapa hijau saat ini melambung tinggi.
Aku berharap agar penjual kelapa muda, khususnya kelapa hijau mau berbaik hati menjual dengan harga yang sewajarnya. Mengingat kondisi finansial masyarakat yang tidak stabil, ditambah lagi yang membeli mayoritas adalah orang yang membutuhkan untuk pengobatan.
Saat aku masih tinggal di kampung halaman, menjelang hari raya idul fitri orangtua kami menyiapkan kelapa yang sangat banyak untuk diolah menjadi dodol. Sepuluh orang diminta tolong untuk membantu membuat dodol di mulai dari memetik sampai dodol sudah dikemas ke dalam tempurung kelapa. Selain membuat dodol, tradisi kami menyambut hari raya idul fitri juga membuat lemang. Lemang dan dodol sama-sama berbahan dasar kelapa dan ketan.
Masih banyak lagi olahan tradisional berbahan kelapa yang dapat dinikmati. Sangat indah masa kecil yang kulalui bersama keluarga dan masyarakat di kampung halamanku. Kami saling berbagi, besosialisasi, dan bergotong royong selayaknya keluarga.
Kelapa yang belum diolah menjadi makanan pun dapat dikonsumsi sebagai pelepas dahaga.Saat ini kelapa sudah banyak diolah dan dikemas dalam wadah yang menarik. Cotoh kelapa olahan dalam kemasan yang kulihat di supermarket ataupun minimarket adalah adalah sebagai berikut;
Banyaknya manfaat yang terkandung pada buah kelapa, memunculkan beragam kreatifitas orang untuk menciptakan produk yang bermanfaat dan tentunya menciptakan lapangan kerja bagi orang yang membutuhkannya.
Selain buahnya dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan manusia, kelapa juga dijadikan sebagai lambang pramuka. Informasi yang kubaca di Kumparan, tentang lambang gerakan Pramuka yang berupa tunas kelapa ini awalnya diciptakan oleh Soenardjo Atmodipoerwo yang merupakan tokoh Pramuka, dan juga merupakan sosok pegawai tinggi Departemen Pertanian.
Alasan tunas kelapa dijadikan lambang pramuka karena buah kelapa tahan lama, kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, kelapa tumbuh menjulang tinggi, akar kelapa kuat, kelapa pohon yang serbaguna. Semoga aku bisa menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain, seperti kelapa yang kaya manfaat.
Informasi nya lengkap, thx ibuu
BalasHapusSalam sehat dan semangat Bu Phia.
HapusDari ku yang baru belajar merajut kata tak bermakna 🌞
Terimaksih infonya...segerrrr😀
BalasHapusHehehehe... terimakasih Pak Wawan yang baik hati 🙏
Hapus