TULISAN KETUJUH DI BLOG KU
Beberapa hari ini Aku mencoba untuk merangkai kata demi kata di Blog untuk memenuhi janji pada diri sendiri. Hari pertama sangat mudah untuk merangkai cerita dalam goresan tinta. Hari kedua pun masih merasakan kemudahan dalam membuat sebuah karya tulis yang ringan.
Selesai membuat cerita di hari keenam, saat Aku share link Blog berisi cerita yang berjudul U La La....Terjadi Lagi di WAG Belajar Menulis Gel.20, ku baca informasi yang sangat bermanfaat. Informasi yang dikirim Om jay berjudul Rapat Perdana Tim Admin Website Guru Penggerak Indonesia & Kesalahan Kepenulisan Yang Tak Disadari-GURU PENGGERAK INDONESIA. Tanpa berpikir panjang langsung ku klik link tersebut.
Isi informasi sangat bermanfaat. Kebaikan Om Jay yang bersedia membantu Bapak dan Ibu Guru yang mengalami kesulitan saat berniat mengirim tulisannya di website guru penggerak hanya dengan mengirimkan tulisannya dalam bentuk ketikan di WA ke nomor Om Jay di nomor 08159155515. Informasi bermanfaat berikutnya berjudul 13 Kesalahan Penulisan Yang Tak Disadari yang ditulis oleh Ibu Noralia Purwa Semarang.
Sesaat setelah membaca isi informasi dari Ibu Noralia Purwa Semarang, terlintas dibenak tentang isi cerita yang sudah kutulis di Blog selama enam hari ini. Banyak tulisan yang harus kuperbaiki dari segi bahasa dan tanda baca. Walau sudah hari keenam membaca informasi, tapi tidak terlambat untuk mencoba memperbaiki tulisan di hari-hari berikutnya. Terimakasih Om jay dan Ibu Noralia Purwa Semarang, semoga bertambah berkah. Aamiin YRA.
Untuk memudahkan dalam mencari informasi tentang 13 kesalahan penulisan yang tak disadari, akhirnya kutulis kembali tanpa menggunakan fasilitas copy paste untuk memudahkan mengingat pesan yang terkandung di dalam informasi tersebut. 13 kesalahan penulisan yang tak disadari berisi tentang:
1. Melupakan tanda baca koma
-Tanda koma, digunakan untuk memisahkan kata seperti: oh, wah, aduh dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.
Contoh yang benar: Oh, begitu?
-Tanda koma, juga digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
Contoh yang benar: "Ibu bangga sekali, kata Ibu, "karena kamu menjadi juara."
2. Mengabaikan tanda baca petik
Setiap dialog, menggunakan tanda petik dan selalu masuk ke alinea baru, kecuali ada sambungan dialognya.
Contoh yang benar: "Udin mau kemana?" tanyaku. (alinea baru)
"Saya sarapan dulu, kata Wayan, tunggu sebentar!" (alinea baru tapi untuk sambungan dialognya tidak masuk alinea baru)
3. Penggunaan tanda baca petik satu
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh yang benar: "Kau dengar suara 'krik-krik' tadi?" tanya Muhammad.
4. Penggunaan kata aku berlebihan, dalam satu kalimat
Kalimat yang terlalu banyak kata aku atu ku, sebaiknya dikurangi, sehingga kalimatnya lebih efektif.
Contoh yang benar: Aku sedang mengajar murid-murid , tanpa sengaja botol minumku jatuh, tumpah mengenai tas.
5. Menjelaskan yang sudah jelas
Kalau naik ya ke atas, kalau turun ya ke bawah. Kalimat yang sudah jelas, dijelaskan lagi, sehingga menjadi bertele-tele dan tidak efektif.
Contoh yang benar: Saya naik menggunakan tangga.
6. Judul yang tidak membuat penasaran
Judul cerita yang tidak menarik minat pembaca dan tidak mengundang rasa ingin tahu akan mengakibatkan pembaca tidak jadi membaca.
Contoh judul yang menarik: Laskar Pelangi.
Judul yang menarik minat pembaca adalah judul yang membuat penasaran yang mengandung ingin tau tentang; Apa maksudnya?, Siapa Laskar Pelangi?, Tentarakah? dan lain sebagainya.
7. Heboh sendiri
Seorang penulis harus mencari cara yang tepat bagaimana karakter tokoh bisa membuat pembaca ikut merasakan. Jika tokohnya memerankan sedih, pembaca ikut sedih dan sebaliknya.
8. Ending yang bisa ditebak
Bagaimana agar endingnya menjebak? Penulis harus bisa menggiring pembaca, menduga dan menebak-nebak sehingga pembaca mengalami efek jaw dropping atau melongo. Gila! Gueketipu!
9. Tidak sering membuka kamus Bahasa Indonesia
Sering-seringlah menumbuhkan kecintaan pada kosa kata, diksi dan eksplorasi kata dengan menggalinya di kamus Bahasa Indonesia.
10. Menjamakkan yang sudah jamak
Menjamakkan kata yang sudah jamak adalah kesalahan dalam menulis.
Contoh: Saya melihat banyak burung-burung berkicau di dahan pohon.
Banyak menunjukkan lebih dari satu. Burung-burung juga menunjukkan lebih dari satu.
Contoh yang benar: Saya melihat banyak burung berkicau di dahan pohon.
11. Kata ganti yang sering berubah
Penulisan yang benar, jika menggunakan kata saya, sebaiknya hingga akhir cerita, kata gantinya tetap saya.
12. Mengulang keterangan yang sudah jelas
Kalau keterangan sudah jelas, tidaklan perlu dijelaskan kembali dengan terlihat yang bertele-tele. Hal ini akan membuat jengkel pembaca. Biar saja apa adanya.
13. Karakter tokoh yang tak pernah ditemui di dunia nyata
Biasanya terjadi ketika kita menulis naskah fiksi. Tokoh yang diceritakan kesannyamengada-ada atau rekayasa atau karakter tokohnya tidak membumi atau seakan tidak pernah ada.
Contoh: Materi yang disampaikan oleh Bu Nikmah sangatlah membantu bagi seorang penulis terutama [ada saat editing. Bagi penulis yang terbiasa melakukan self editing, 13 trik di atas sangat membantu untuk menyempurnakan naskah yang sudah ada. Dengan demikian, tulisan yang dihasilkan akan lebih bagus, efektif dan tentunya lebih enak dibaca.
Dengan cara mengetik ulang informasi yang ditulis oleh Ibu Noralia Purwa Semarang, Aku berharap bisa mengingat pesan yang terkandung di dalamnya dan semoga tulisan selanjutnya menjadi lebih baik dan benar. Aamiin YRA. Terimakasih Om Jay dan Ibu Noralia Purwa Semarang. Salam sehat dan semangat.
terima kasih, ayo terus menulis
BalasHapusInsyaAllah Om Jay. 🙏
BalasHapusBetul sekali bu, saya juga merasa tulisan saya banyak sekali kekurangan. Semoga kita semakin giat menulis bu sambil memperbaiki tulisan kita.
BalasHapusSemangat bu Asia. 👍😊
Terimakasih Bu Nur Afifah. Salam semangat 👑
HapusWaah terima kasih bun, saya baru baca ini ups😁😅
BalasHapusTernyata om Jay yang share ..., Semangat menulis sambil memperbaiki ah 💪
Terimakasih sahabat Guru Blogger Milenial
Hapus