فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya; "Sesungguhnya kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah". (QS Al Kautsar (108):1-2). Atas dasar itulah kami juga mencoba untuk menyisihkan sebagian rezeki agar setiap waktu hari Raya Idul Qurban dapat berpartisipasi untuk berbagi kepada masyarakat sekitar yang layak menerima. Bagiku berkurban tidak harus menunggu memiliki uang yang sangat banyak. Kokohkan niat jauh-jauh hari agar mampu menyisihkan uang sedikit demi sedikit agar cukup pada saat tiba hari yang dinanti.
Suasana merayakan Hari Raya Idul Adha di masa pandemi kali ini sangatlah berbeda. Banyak sahabat dan sanak saudara yang tidak dapat kita jumpai lagi karena sudah menghadap Sang Khaliq, pelaksanaan ibadah Haji yang tertunda, dan perekonomian masyarakat secara umum yang semakin prak poranda. Semoga pandemi ini segera berakhir agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah Qurban dengan lebih meriah dan lebih banyak lagi yang dapat berbagi. Aamiin Ya Robbal Alamin.
Jika tiba waktunya sholat Idul Adha tidak dapat sholat berjamaah di masjid dekat rumah, akan kami laksanakan di rumah bersama keluarga kecilku. Ku ingatkan anak bungsu tentang bacaan niat sholat Idul Adha.
Niat sholat Idul Adha; "Ushalli sunnata li 'idil adha rak'ataini makmuuman lillaahi ta'ala"
Artinya; "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta'ala".
Lalu kujelaskan juga tata cara sholat Idul Adha;
1. Melafalkan niat sholat Idul Adha
2. Takbiratul Ihram
Setelah membaca doa iftitah, lakukan takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dengan membaca; "Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar".
Artinya; "Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada Ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar".
3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainya yang akan dibaca oleh Ayah sebagai Imam sholat
4. Lanjutkan gerakan sholat seperti ruku, sujud, duduk diantara dua sujud, dan seterusnya hingga kembali berdiri.
5. Rakaat kedua
Mengulang takbir sebanyak 5 kali dan membaca bacaan "Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar".
6. Membaca surah Al- Fatihan dan dilanjutkan dengan membaca bacaan surah lainnya.
7. Lanjutkan gerakan salat seperti ruku, i'tidal, sujud, dan duduk diantara dua sujud, duduk tasyahud, hingga salam.
Anakku mendengarkan sambil sesekali bertanya kisah tentang kewajiban Qurban dan tradisi merayakan Idul Adhaa tahun ini apakah akan dilaksanakan kembali atau tidak. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Suasana yang meriah semeriah hati kami. Saat malam menjelang Idul Adha biasanya bapak-bapak di lingkungan rumah kami ikut melantunkan takbir di masjid-masjid terdekat. Alhamdililah di sekitar rumah ada satu masjid dan dua mushala. Tak jauh dari rumah, masih ada beberapa Masjid yang suaranya juga terdengar keras.
Setiap perayaan hari raya umat Islam, di keluarga kami selalu menyediakan beragam masakan. Aku berusaha untuk melanjutkan tradisi menghidangkan menu di meja makan diantaranya; Ketupat, nasi bakar khas betawi, opor ayam, sayur kacang panjang ditambah tetelan, semur, rendang, sambal ati serta ampela, dan kerupuk. Hidangan tersebut akan bertambah nikmat saat kami makan bersama anggota keluarga, sanak saudara, dan tetangga yang berkunjung ke rumah kami.
Akankah suasana kebersamaan menikmati makanan yang terhidang bisa terlaksana bersama sanak saudara yang jauh di sana dan terangga saat merayakan lebaran dapat kami rasakan kembali?. Wallahu a'lam. Semoga momen Idul Adha 1442 H di masa pandemi ini lebih meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, menumbuhkan kasih sayang antar sesama, saling menguatkan, dan peduli yang disertai dengan tindakan nyata yang hakiki. Aamiin Ya Robbal Alamin.
Aamiin ya Alloh ya rabbal alamin...semoga tetap hangat walau masa pandemi...🙏🙏
BalasHapusAamiin YRA.
BalasHapusTerimakasih Pak Wawan sudah berkenan mampir 🙏